Hai,,,, apa kabar? semoga selalu sehat dalam lindungan Allah SWT. Ketemu lagi di artikel sehat RSI Kota Magelang, kali ini akan berbagi tips tetap sehat dan bugar saat puasa. Ramadhan kali ini memang berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, ditahun ini kita puasa saat pandemi Covid-19, jadi tetap selalu waspada jaga kesehatan, rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan tetap dirumah.
Oke balik lagi ke topik kita tips sehat dan bugar saat puasa simak berikut ini:
1. Jangan lupakan air putih
Anda memiliki dua kesempatan untuk memenuhi kebutuhan air putih tubuh, selama bulan Ramadan. Dua kesempatan yang dimaksud adalah jam sahur dan jam berbuka puasa. Ketika jam sahur dan berbuka puasa datang, penuhilah asupan air putih Anda agar tubuh tetap terhidrasi selama puasa. Selama puasa, usahakan untuk minum 2 liter air putih di saat jam buka puasa dan sahur tiba. Hal ini dilakukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
2. Jangan malas-malasan
Bagi Anda yang berpuasa di rumah, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk rebahan mulu. Para ahli bahkan menyarankan untuk tetap jalan kaki di sekitaran rumah atau bermeditasi. Tidak hanya baik untuk tubuh, aktivitas fisik yang tidak terlalu berat ini bisa membantu Anda “melupakan” rasa lapar, lho. Namun ingat, jangan gunakan terlalu banyak energi selama beraktivitas fisik, ya.
3. Jangan “kalap” saat berbuka puasa
Orang yang lapar saat puasa, cenderung melahap apapun yang ada di depan matanya, saat berbuka puasa. Padahal, hal ini bisa membuat perut merasa kembung dan Anda pun kelelahan. Tidak jarang juga rasa kantuk tiba. Cara terbaik untuk berbuka puasa ialah melahap makanan secukupnya, agar tubuh tidak “kaget”.
4. Mengonsumsi protein
Dengan berpuasa, asupan kalori tubuh akan berkurang. Hal ini bisa menyebabkan banyak otot yang “menghilang” dari tubuh Anda. Tips puasa selanjutnya ialah mengonsumsi makanan berprotein tinggi. Sebab, mengonsumsi makanan berprotein tinggi selama sahur dan buka puasa, bisa meminimalisir otot yang “terbuang” saat puasa. Ada banyak makanan berprotein tinggi yang bisa Anda lahap selama puasa, seperti edamame (9 gram protein per satu cangkir), dada ayam (27 gram protein), hingga Greek Yogurt (11 gram protein).
5. Jangan lupakan makanan “alami”
Selain untuk menjalani kewajiban beragama, banyak orang yang berpuasa untuk meningkatkan kesehatan mereka. Meskipun berpuasa membuat Anda “meninggalkan” makanan sejak terbitnya matahari hingga beduk Magrib, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk lupa akan pola makan sehat.
6. Melakukan olahraga ringan
Berolahraga adalah aktivitas menyehatkan yang harus tetap dilakukan selama berpuasa. Tapi, pilihlah jenis olahraga yang tidak terlalu intens, seperti jalan kaki, yoga, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah (mencuci, menyapu, menyiram kebun). Berolahraga ringan selama puasa bisa menjaga tubuh tetap bugar. Sehingga Anda pun akan merasa lebih kuat dalam menjalani puasa.
7. Menghindari makanan dan minuman manis
Gula memang bisa memberikan energi untuk Anda. Namun, energi yang diberikannya bersifat temporer dan tidak lama. Misalnya, Anda makan banyak kue kering atau meminum es teh manis saat sahur. Diperkirakan, energi yang Anda dapat dari makanan dan minuman ini hanya akan bertahan selama 2 jam. Di saat gula darah mulai menurun, maka rasa lapar dan kelesuan akan datang. Makanan berkarbohidrat tinggi seperti nasi, kentang, atau pasta lebih disarankan. Begitu pula dengan makanan berprotein tinggi seperti daging dan kacang-kacangan.
8. Berkonsultasi dengan dokter
Berkonsultasi dengan dokter untuk mengonsumsi obat-obatan selama bulan Ramadan adalah tips puasa yang tidak boleh dilupakan. Beberapa kondisi medis tertentu yang membutuhkan pengobatan, misalnya konsumsi obat antikejang, harus tetap dilakukan guna mencegah datangnya kejang (jika dokter memang meresepkannya untuk Anda). Namun, karena berpuasa, Anda jadi tidak bisa mengonsumsinya. Maka dari itu, berkonsultasi dengan dokter adalah tips puasa yang tidak boleh dilupakan. Begitu pula dengan obat-obatan antibiotik, yang biasanya harus diminum setelah makan.
Tips puasa yang tidak boleh dilupakan selanjutnya adalah banyak-banyak mengonsumsi makanan nabati selama sahur dan buka puasa. Bahkan, mengonsumsi makanan “alami” dianggap bisa mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan berbagai macam penyakit kronis lainnya. Makanan alami yang dimaksud adalah makanan yang tidak diproses, seperti buah, sayur, daging sapi atau ayam yang tidak diproses (seperti nugget misalnya).
Oke sekian dulu tips sehat dan bugar saat puasa kali ini, semoga bermanfaat. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.

Hai,, ketemu lagi di artikel sehat RSI Kota Magelang, kali ini akan berbagi tips sehat saat berpuasa dimasa pandemi corona seperti saat ini.
Bulan Ramadhan sudah tiba dan semoga pandemi covid-19 ini segera tuhan hilangkan dari seluruh muka bumi ini, sehingga kehidupan dapat kembali seperti semula dan dapat beraktifitas seperti semula. Ramadhan ini patut kita syukuri karna kita masih diberi usia untuk berjumpa dengan bulan berjuta-juta ampunan ini walau dalam kondisi yang serba terbatas dimasa pandemi ini, diambil dari sumber media republika online admin akan membagikan tips sehat berpuasa disaat pandemi sekarang ini.
Ahli Imunologi University of Sussex, Jenna Macciochi mengatakan, untuk memerangi infeksi membutuhkan banyak energi. Dalam durasi yang lama tidak makan atau minum dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk memastikan orang yang berpuasa mendapatkan kalori yang cukup selama jam makan yang diizinkan. Keseimbangan energi dari makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak, dan nutrisi mikro, seperti vitamin C dan zat besi juga harus diperhatikan.
Konsumsilah berbagai jenis makanan, termasuk sayuran dengan warna berbeda, buah-buahan, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Puasa juga meningkatkan beberapa risiko seperti dehidrasi. Pantang makan dan minum dapat mempengaruhi lendir yang melapisi saluran udara dan bertindak sebagai penghalang serta pelindung akan zat asing.
Dikutip di BBC, Jumat (24/4), umat Muslim dapat menjaga aspek-aspek lain dari kesehatan dengan tidur yang cukup, berolahraga, dan menghilangkan stres. Jika kegiatan di atas memungkinkan dilakukan, bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi sebagaimana mestinya.
Lebih sederhana lagi, cara terbaik melindungi kesehatan adalah dengan mencegah paparan virus. Sebagian besar risiko dapat dihindari dengan mencuci tangan, dan tetap tinggal di rumah bagi yang bisa menjalankan aktifitas keseharian via online di rumah.

RSI Kota Magelang sangat memerlukan bantuan berupa :
- Masker N95 dan Masker Bedah Disposable
- Kacamata Google & Face Shield
- Sarung Tangan Disposable & Steril
- Coverall Jumpsuit
- Disinfektan
- Hand Sanitizer
- Sepatu Boot & Shoes Cover
- Mulivitamin
- Bantuan dalam bentuk lain
Bagi yang ingin memberikan bantuan bisa menghubungi
RSI Kota Magelang : 0293-368950
Sri Widayati : 0856-4394-1188
Terima Kasih

Hai,, ketemu lagi di artikel sehat RSI Kota Magelang, kali ini kita akan berbagi info seputar fakta-fakta MSG atau sering juga disebut Micin. Siapasih yang belum pernah makan micin, so pasti pada pernah entah sedikit atau banyak, banyak mitos yang beredar bahwa micin dapat mengakibatkan kebodohan, nah disini kita akan bagikan info seputar beberapa fakta dari MSG (Monosodium Glutamate) yang telah kami lansir dari laman lifestyle.kompas.com diantranya adalah:
1. Apasih kandungannya
Monosodium Glutamate merupakan penyedap rasa yang berbahan alami seperti rumput laut, tapioca, ataupun tetes gula (molasses) dari gula tebu yang diolah melalui proses fermentasi. Secara kimia, MSG berbentuk seperti bubuk crystalline berwarna putih yang mengandung 78 persen asam glutamat dan 22 persen gabungan dari sodium dan air. Sebenarnya, asam glutamat sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Beberapa makanan yang kita konsumsi juga sudah mengandung asam glutamat, seperti, keju, tomat dan ekstrak kacang kecelai Dalam tubuh manusia, glutamat sendiri berfungsi sebagai penghubung otak ke seluruh jaringan syaraf dan pengendali fungsi tubuh.
2. Rasa yang ditawarkan
Seperti kita tahu, rasa yang dikenal oleh lidah sendiri ada empat yakni rasa asam, manis, asin dan pahit. Sementara MSG menawarkan rasa kelima yakni gurih atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai umami. Rasa gurih dari MSG sendiri mampu membangkitkan nafsu makan.
3. Takaran
Nah ini yang paling utama adalah jangan berlebihan, untuk takaran aman, setiap negara memiliki takaran MSG berbeda untuk makanan yang aman dikonsumsi. Untuk negara-negara di Uni Eropa, tidak ada aturan batas aman (Acceptable Daily Intake/ADI) . Namun, penggunaan yang disarankan adalah sebatas 10 gram untuk setiap kilogram makanan, dengan catatan bahwa harus digunakan bersamaan dengan proses pengolahan makanan yang baik.
Di Indonesia sendiri, pengaturan penggunaan MSG dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diatur dalam peraturan Kepala BPOM RI N0. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Pada keseluruhan peraturan tersebut dinyatakan bahwa tidak ada ADI yang spesifik atas penggunaan asam glutamat, Mononatrium L-Glutamat maupun Monokalium L-Glutamat.
4. Penelitian
Pada tahun 1971, 1974 dan 1987, Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) dari United Nations Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa tidak diperlukan adanya ADI atas MSG secara khusus. Begitupun berdasarkan evaluasi yang dilakukan European Commission’s Scientific Committee for Food pada tahun 1991 menyatakan secara resmi bahwa MSG aman untuk digunakan sehingga tidak diperlukan adanya ADI atas MSG. WHO telah menyatakan bahwa konsumsi glutamat tidak membahayakan kesehatan, yang telah secara resmi dipublikasikan melalui berbagai jurnal. Pada tahun 1995, Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) dalam laporannya kepada Food and Drug Administration (FDA) menginformasikan bahwa tidak ditemukan perbedaan antara zat glutamat yang terkandung dalam jamur, keju dan tomat dengan glutamat yang ditemukan dalam produk olahan seperti dalam MSG, hydrolyzed protein dan saos kedelai. Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, MSG dinyatakan sebagai bagian dari bumbu makanan biasa seperti halnya garam, baking ?powder dan lada sejak tahun 1995.
Dengan demikian MSG aman untuk dikonsumsi dalam takaran secukupnya sambil memperhatikan gizi yang seimbang, oke segini dulu info sehat kali ini, dan sampai jumpa salam sehat.





