RSI Kota Magelang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Magelang mengadakan event Magelang-Fair bertempat di Alun-alun kota Magelang yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 April s/d 04 Mei 2019 setiap hari mulai pukul 09:00 s/d 21:00 WIB.
Ayo ramaikan event ini dengan menghadiri stand RSI Kota Magelang dan dapatkan :
- Cek Kesehatan
- Cek Laborat
- Konsultasi Kesehatan Gigi
- Konsultasi Gizi
- Konsultasi Kerohanian
- Konsultasi Psikolog
- Konsultasi Kesehatan
semua Gratissssss, jangan lupa catat Jam dan harinya. Okey,,, see you.

Hai.. ketemu lagi diartikel sehat RSI Kota Magelang, kali ini akan berbagi info seputar kesehatan mata bagi pengguna softlens. Sering kali pengguna softlens tiba-tiba meraskan sesuatu yang tidak nyaman saat memakainya sehingga menyebabkan mata merah dan iritaai mata. Sebenarnya, salah satu penyebab utama kenapa mata Anda merah ketika menggunakan softlens adalah terlalu sering memakainya. Namun tidak menutup kemungkinan, terdapat penyebab lain yang menyebabkan kondisi tersebut, diantara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. GPC (Giant Papillary Conjuctivitis)
kesalahan pakai lensa kontak
GPC adalah sebuah kondisi ketika bagian dalam kelopak mata Anda memiliki benjolan-benjolan kecil dan memproduksi lendir yang berlebih. Gejala lainnya adalah Anda merasakan gatal dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
Nah, orang yang sering terkena GPC adalah orang yang sering menggunakan lensa kontak. Oleh karena itu, komplikasi ini memang sering disebut-sebut sebagai penyebab mata merah karena softlens.
2. Alergi mata penyebab mata gatal
Penyebab umum yang sering terjadi akibat penggunaan softlens adalah alergi yang dimiliki oleh mata Anda. Orang-orang yang memiliki alergi biasanya memiliki kesulitan saat memakai lensa kontak.
Pertama-tama Anda akan merasakan gatal tiada hentinya, ingin menggosok-gosokkan mata, dan keluarnya air mata karena alergi tersebut. Oleh karena itu, apabila Anda memiliki alergi terhadap lensa kontak, segera hentikan penggunaannya. Bisa jadi, hal inilah yang menjadi penyebab mengapa mata Anda merah karena softlens.
3. Ulkus Kornea
Ulkus kornea merupakan salah satu gangguan mata yang harus ditangani dengan serius. Biasanya, gangguan ini terjadi ketika terdapat luka pada kornea mata. Penyebabnya bisa karena infeksi atau penggunaan softlens terlalu lama.
Salah satu gejalanya adalah rasa nyeri pada mata, mata merah, dan seperti terdapat benda asing di indera penglihatan Anda. Jika Anda mengalami gejala ini, silahkan langsung konsultasikan kepada dokter mata Anda.
4. Kualitas softlens buruk
Kejadian ini biasanya terjadi karena Anda terlalu buta dengan harga, sehingga memilih mengabaikan kualitas pada softlens Anda. Hal tersebut tentunya bisa menyebabkan mata merah karena penggunaan softlens.
Pada awalnya, mungkin mata Anda tidak akan mengalami gejala apapun, tetapi keesokan harinya Anda bisa saja berkata lain. Kualitas buruk seperti softlens tidak cocok dengan ukuran mata Anda pun bisa membuat iritasi mata.
Jika Anda mengalami hal ini, segera ganti softlens Anda dengan ukuran yang pas untuk mata Anda, agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Alergi terhadap cairan pembersih softlens
Walaupun mungkin Anda sudah berlangganan selama bertahun-tahun, tidak menutup kemungkinan cairan lensa kontak yang Anda gunakan juga menyebabkan gangguan ini terjadi.
Apabila mata Anda merah, bisa saja karena cairan pembersih softlens. Cobalah untuk memeriksa kandungan yang ada pada cairan tersebut, untuk mengetahui apakah terdapat zat kimia yang membuat kondisi ini terjadi.
6. Gejala mata kering
Gejala mata kering memang sering ditandai dengan mata yang memerah. Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi kepada siapapun, termasuk orang yang tidak memakai lensa kontak.
Akan tetapi, apabila Anda mengalami gejala tersebut ketika memakai softlens, kemungkinan besar cairan pada indera penglihatan Anda sangat kurang. Penggunaan lensa kontak akan menyerap cairan yang mata Anda miliki, sehingga dibutuhkan pelumas yang cukup untuk mata Anda.
Nah, setelah mengetahui apa saja penyebab mata merah karena softlens, penggunaan lensa kontak pun tidak dianjurkan selama kondisi-kondisi di atas dialami oleh Anda. Apabila Anda masih belum mengetahui penyebab pasti dan gejala semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter mata anda. Terima kasih, have a nice day.

Mata merupakan salah satu panca indera yang membantu untuk melihat. Tentu saja mata menjadi salah satu bagian tubuh yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan indera penglihatan, kamu bisa melakukan semua aktivitas yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Mempunyai mata yang sehat, tentu menjadi hal yang patut untuk disyukuri. Tetapi sayangnya, banyak orang yang menyepelekan akan kesehatan mata. Padahal mata merupakan organ yang cukup rentan terkontaminasi penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor.
Beberapa faktor yang menyebabkan terkena penyakit mata adalah polusi udara yang semakin meningkat, debu, asap kendaraan, asap rokok, kebiasaan buruk, infeksi jamur, virus, dan bakteri.
Jenis Penyakit Mata
Ada beberapa jenis penyakit mata yang paling sering menyerang, seperti berikut ini:
1. Refraksi
Jenis penyakit mata yang pertama yaitu refraksi, atau dalam bahasa medis disebut ametropia. Refraksi merupakan kondisi saat bayangan yang terbentuk di retina mata tidak tajam maupun tegas. Hal ini mengakibatkan penglihatan menjadi kabur.
Kelainan refraksi dapat dibagi menjadi empat, seperti:
• Miopia (rabun jauh)
• Hipermetropia (rabun dekat)
• Presbiopia (mata tua)
• Astigmatisme (mata silinder)
Kelainan refraksi dapat diakibatkan oleh cacat/gangguan pada kelengkungan organ mata, yakni kornea dan lensa. Jika kamu memiliki orangtua dan saudara yang menderita kelainan refraksi, maka kemungkinan besar kamu akan mengalaminya.
2. Konjungtivitis
Jenis penyakit mata ini lebih dikenal dengan sebutan ‘pink eye’. Konjungtivitis merupakan penyakit yang paling umum terjadi. Ini terjadi ketika jaringan yang jelas di atas bagian putih mata mengalami radang.
Hal ini membuat mata kamu berwarna merah muda juga gatal, atau berair. Kelopak mata juga mungkin akan menutup sedikit sehingga bisa membuat pandangan kabur.
Konjungtivitis ini bisa menular. Oleh karena itu, rutin mencuci tangan dan tidak berbagi handuk atau bantal dengan orang lain. Biasanya, penyakit ini sembuh dalam waktu 10 hari.
3. Glaukoma
Glaukoma merupakan salah satu jenis penyakit mata yang merusak saraf optik mata, yang mengirimkan informasi visual ke otak. Berdasarkan data dari WHO, penyakit ini menjadi penyebab kedua kebutaan di dunia.
Glaukoma memang tidak memiliki gejala pada mulanya. Namun, di dalam mata mengalami tekanan yang meningkat dan titik-titik kebutaan berkembang di sisi pandangan. Titik ini bisa tidak terdeteksi sampai saraf optik memiliki kerusakan yang serius atau pemeriksaan mata lengkap oleh dokter.
Untuk mencegah glaukoma, sebaiknya lakukan cek mata sejak usia menginjak 40 tahun. Jika memiliki riwayat penyakit mata di keluargamu, risiko terkena glaukoma akan lebih besar.
4. Katarak
Katarak muncul ketika lensa alami mata menjadi seperti kabur. Hampir semua pasien yang usianya semakin tua mengalami katarak. Penyakit ini dapat terjadi lebih cepat pada pasien yang merokok, sering terkena paparan sinar matahari yang signifikan atau menderita trauma.
Gejala katarak sering bertahap, mulai dari penglihatan yang kabur, silau atau ada lingkaran cahaya, sensitivitas kontras menghilang atau penglihatan ganda dalam satu mata.
Katarak hanya bisa disembuhkan melalui operasi. Operasi modern yang berkembang saat ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil kurang dari 3 milimeter. Jika tidak operasi, maka mata akan semakin menurun penglihatannya dari waktu ke waktu dan operasi akan lebih sulit jika katarak sudah parah.
5. Pterigium
Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata. Penyakit mata ini sering terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.
Gejalanya bisa meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas. Adanya selaput lendir tersebut juga membuat mata seperti kelilipan benda asing. Pterigium bisa disembuhkan dengan pemberian resep tetes mata kortikosteroid untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut atau dengan operasi.
6. Blefaritis
Blefaritis merupakan suatu peradangan pada kelopak mata karena produksi kelenjar minyak yang semakin meningkat. Namun tidak diketahui secara detail penyebab meningkatnya kelenjar minyak yang bersamaan dengan bakteri.
Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada luka pada bagian kelopak mata dan membengkak, bahkan pada beberapa bisa terjadi kerontokan bulu mata. Selain itu, pasien blefaritis umumnya juga menderita mata kering.
Untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi, pengobatan blefaritis bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan mata, seperti secara teratur membersihkan mata.
Gunakan kompres air hangat untuk membersihkan kelopak mata. Kompres air hangat bisa membantu melunakkan kotoran mata sebelum dibersihkan dengan air.
Ayo selalu memperhatikan kesehatan mata. Jika terjadi sesuatu yang tidak nyaman pada mata kamu, segera periksa ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut.

Hai.. ketemu lagi di artikel sehat RSI Kota Magelang, kali ini akan berbagi tips seputar pemulihan kesehatan pasca sakit dengan menggunakan makanan-makanan alami tanpa kimia sebagaimana diberitakan dalam laman Tempo.
Pakar nutrisi asal India, Nmami Agarwal, menyebutkan ada healing food atau makanan penyembuhan yang sangat bermanfaat dalam membantu proses pemulihan dan pencegahan dari berbagai penyakit, termasuk penyakit mental.
Menurut Nmami Agarwal, makanan yang menyembuhkan mengandung komposisi nutrisi yang dapat membantu melawan berbagai penyakit seperti sakit kepala, ketidaksimbangan hormon, gangguan pencernaan, kanker, hingga depresi. “Ya, kekuatan makanan yang baik dapat sangat membantu menyembuhkan penyakit mental dan bahkan kondisi yang mengancam nyawa seperti kanker,” kata Nmami Agarwal.
Setidaknya ada empat bahan makanan alami utama yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Apa saja?
1. Jahe
Jahe adalah salah satu jenis rempah-rempah yang menyimpan banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. “Jahe dikenal akan kemampuannya menyembuhkan gangguan pencernaan. Jahe juga dapat diandalkan untuk membantu proses penyembuhan penyakit artritis, pilek, kram, muntah, mual, dan gangguan tenggorokan,” ujar Nmami Agarwal.
Di samping itu, jahe juga kaya akan antioksidan yang bermanfaat melawan kanker dan penyakit kronis lainnya, serta dapat membantu mengurangi rasa sakit pada tubuh. Mengonsumsi air jahe tanpa tambahan pemanis secara rutin diyakini dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan menjaga sistem metabolisme.
2. Kacang kenari
Kenari merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang menyimpan khasiat kesehatan paling baik. Selain kaya akan lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak, kacang kenari mengandung senyawa yang dapat membantu membersihkan pencernaan dan mengurangi kadar kolesterol.
“Kacang kenari juga baik untuk menjaga kesehatan mental, melawan depresi, juga membantu anak yang mengalami gangguan perhatian dan perilaku,” kata Nmami Agarwal.
3. Telur
Nmami Agarwal menjabarkan, kandungan protein yang tinggi dalam telur sangat baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Tidak heran jika seseorang yang baru menjalani prosedur operasi sangat disarankan mengonsumsi telur rebus.
Kandungan asam amino dengan triptofan dan tirosin yang terdapat dalam kuning telur merupakan zat antioksidan yang baik dalam melawan racun dan memberikan perlindungan dari kerusakan tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin dan mineral di dalam telur juga memfasilitasi fungsi normal sel-sel otak dan sistem saraf yang mengatur ingatan dan metabolisme tubuh.
4. Tomat
Tomat dipercaya dapat membantu tubuh memulihkan diri setelah sakit. Selain itu, tomat baik untuk kesehatan jantung dan membantu mencegah sembelit. Kandungan asam folat dan asam alfa-lipoat juga membantu melawan depresi. “Tomat juga membantu tubuh mengubah glukosa menjadi energi, di samping berfungsi menstabilkan suasana hati,” tutur Nmami Agarwal.





